Kamis, 04 Desember 2008

Kerinduan

di satu lepas maghrib aku rindu
pada saudara terkasihku
kukirim pesan padanya
“akhi, adakah tersisa kata untukku hari ini?”

***

dia menjawab, “doakan aku akh..”
kujawab, “selalu akhi, insyaallah. adakah kaupun mendoakan kami?”
“insyaallah”, jawabnya lagi.

***

aku tersadar telah melupakan sesuatu.
lalu bertanya lagi.
“adakah pinta khususmu,
yang kau ingin kami memohonkannya pada Allah untukmu?”
agak lama ia menjawab tanya kali ini.
lalu setelah isya’ tertunaikan..
“lembutkan hatiku. ampuni dosaku. perbaiki amalku.
aku merasa hati ini keras. keras sekali.”

***

malam kian larut.
menjelang istirahatku, sekaligus
mungkin juga saat ia sedang sibuk-sibuknya
aku mengatakan sesuatu
yang lebih tepat ditelunjukkan pada diriku

***

“ketika Sa’d ibn Abi Waqqash minta didoakan agar doanya mustajabah, Rasulullah bersabda kepadanya, ‘bantulah aku hai Sa’d, dengan memperbaiki makananmu!”
“ketika seorang sahabat lain minta didoakan agar bisa membersamai Sang Nabi di surga, beliau bersabda padanya, ‘bantulah aku dengan memperbanyak sujud!”
“akhi sayang.. doa kami jauuuh sekali bobotnya daripada doa Sang Nabi. hingga, jika beliau saja meminta agar para sahabat yang didoakan membantu doanya dengan ikhtiyar mereka, maka harapan kami akan ikhtiyar Ant berlipat-lipat akhi..”
“iya kan akhi?”
dengan gerimis, lalu kuhayati firman Allah yang kusampaikan padanya
“beramallah, -berikhtiyarlah-, maka Allah, Rasul, dan orang beriman akan melihat amal kalian”
“teriring doa kami selalu, semangat akhi!”


Salim A. Fillah

Tidak ada komentar: